Rabu, 20 April 2016

macam-macam simpul dan fungsinya






Macam-macam simpul dan fungsinya



SALAM PRAMUKA
semangat pagiii,,,,? pagi... pagi,,, pagiii.....
Apakabar....? Baik, semangat, luar biasaaaaaaaa,,,,,,,!!!1

Dalam dunia pramuka, banyak sekali kita jumpai simpul-simpul yang digunakan untuk mengikat tongkat atau menyambung tali bahkan untuk membuat suatu bangunan tertentu yang dapat menarik perhatian kita untuk melihatnya, diantarannya simpul itu adalah:

  1. Simpul hidup
      Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi
   

  2. Simpul mati
      Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dan tidak licin (kering)
   

  3. Simpul kembar
      Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah
   
  4. Simpul tiang
      Kegunaan : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat,
                        dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat
                         bergerak beba.
                     

  5. Simpul pangkal
      Kegunaan : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
   

  6. Simpul jangkar
      Kegunaan :  Gunanya Untuk membuat tandu darurat atau mengikat ember/timba.
   

  7. Simpul tambat
      Kegunaan : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret dan menarik balok.
   

  8. Simpul ujung tali
      Kegunaan : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.


  9. Simpul /anyaman rantai
      Kegunaan : Gunanya untuk memendekkan tali sekaligus memperkuat tali.


10. Simpul anyam
      Kegunaan : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering.


11. Simpul anyam berganda
      Kegunaan : Gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah dan
                        atau tidak licin.


12. Simpul laso
      Kegunaan : Gunanya untuk mengikat leher binatang.


13. Simpul kursi
      Kegunaan : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .


14. Simpul tarik
      Kegunaan : a. Untuk mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang dan mudah dilepaskan lagi.
                        b. Untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.


15. Simpul delapan
      Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.




Selasa, 19 April 2016

Cara menggunakan dan menghafal sandi semaphore



Cara menggukan dan menghafal sandi semaphore





 Sekarang ini jika ingin belajar apapun sudah sangat mudah, karna zaman sekarang sudah serba teknologi jadi apaun bisa di akses lewat teknologi, termasuk juga belajar semaphore

Belajar semaphore cara mudah dan cepat ini adalah cara mempelajari isyarat semaphore dengan mudah dan cepat. Semaphore (dalam bahasa Indonesia, kata yang baku adalah "semafor") menjadi salah satu teknik kepramukaan tentang penyampaian isyarat berita di selain morse.

Penyampaian isyarat semaphore atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran 45 x 45 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak ada ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore, namun yang umum digunakan terutama dalam Gerakan Pramuka adalah warna kuning dan merah bersilangan.




Seorang pramuka tengah memberikan isyarat semaphore

Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat.


Untuk lebih memperjelas tentang kode isyarat semaphore masih-masing huruf, lihat gambar berikut:


Kode isyarat sempahore per kunci
Dengan menggunakan metode 8 Penjuru Mata Angin ini, belajar semaphore pasti akan menjadi lebih mudah dan cepat hafal. Cara menghafalkannya adalah dengan urut perkunci mulai dari kunci pertama hingga kunci ketujuh. Dengan berpatokan kunci pertama salah satu tangan berada di posisi satu, kunci kedua salah satu tangan berada di posisi dua dan seterusnya.

Ketentuan Dasar Mengirim atau Menerima Isyarat Semaphore

Isyarat semaphor diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:

Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan memakai bendera semaphore.
Sikap tubuh tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap / tutup).
Untuk memulai pengiriman, pengirim memberikan isyarat "Tanda Perhatian" berupa huruf "R - Tutup" atau "U - R" secara berulang-ulang.
Jika penerima telah siap, penerima mengirimkan huruf "K" sedangkan jika belum siap penerima mengirim huruf "Q".
Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata ditutup dengan "posisi tutup".
Apabila penerima dapat menerima (membaca) pesan perkata, penerima mengirimkan isyarat huruf "C". Sedangkan jika tidak paham (tidak dapat menerima dengan baik), pengirim mengirimkan isyarat huruf "I-M-I". Pengirim mengulangi mengirimkan kata terakhir yang tidak dipahami penerima.
Apabila pengirim keliru mengirimkan pesan, pengirim mengirimkan isyarat "Tanda Salah" atau mengirimkan huruf "E - Tutup" delapan kali kemudianmengulangi mengirim satu kata terakhir yang keliru.
Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, pengirim mengirimkan huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika telah dapat menerima semua pesan.
Untuk mengirimkan angka, terlebih dahulu diawali dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6) kemudian kirimkan angka dengan ketentuan angka 1 = A; 2 = B; 3 = C; 4 = D; 5 = E; 6 = F; 7 = G; 8 = H; 9 = I; dan 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirim huruf kirimkan isyarat huruf "J" atau "V".
Itulah cara mudah dan cepat dalam mempelajari isyarat semaphore atau semafor serta ketentuan dasar mengirim dan menerima isyarat semaphore. Untuk hal-hal lain terkait dengan semafor seperti sejarah, manfaat, aplikasi semaphore dan hal-hal lain akan dibahas di lain kesempatan. Yang terpenting sekarang tidak ada lagi adik-adik pramuka yang mengeluh kesulitan menghafalkan isyarat semaphore, karena dengan metode ini, belajar semaphore jadi mudah, cepat, dan mengasyikkan.

cara menggunakan dan menghafal sandi morse




Cara menggunakan dan menghafal sandi morse





Semangat pagi teman-teman , pada kesempatan kali ini kita akan berbagi pengetahuan bagaimana cara menggunakan sandi morse secara baik dan cepat dalam penghafalannya, bagi rekan-rekan yang saat ini terkendala menghafal sandi morse yang begitu banyak maka saya permudah untuk menghafal yaitu menggunakan awalan huruf abjad. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari bersama.

Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.

Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.


Tombol transmisi morse tipe satu tombol. Model ini umum digunakan sejak Perang Dunia ke-2. Kini model varian dua tombol (masing-masing untuk titik dan garis) lebih umum digunakan dalam pengiriman kode morse.
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi populer di masyarakat. Namun hingga saat ini, radio amatir (radio non pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih aktif menggunakan kode morse baik untuk berkomunikasi maupun berpartisipasi dalam kontes[2].

Kode morse juga masih dicantumkan dalam pedoman radiotelepon Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), walaupun hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga masih menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.

Sinyal yang paling umum disepakati dan digunakan dalam Kode Morse adalah sinyal "SOS" (... --- ...), yaitu kode yang digunakan sebagai tanda adanya bahaya yang telah disepakati oleh berbagai perjanjian maritim internasional, dan di beberapa negara dan wilayah menggunakan tanda ini di luar situasi gawat darurat dapat berakibat kepada ancaman hukuman. Kapal yang berada dalam bahaya dapat mengirimkan tanda ini sebagai sinyal darurat, baik dalam bentuk sinyal radio, lampu tanda, peluit atau bendera.

Metode dan cara penggunaan
Alfabet latin "A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z" dalam sandi morse pada kecepatan 8 WPM
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan.
Durasi pengiriman kode morse diukur dalam satuan Kata Per Menit (word per minute; disingkat WPM), dan berkisar di antara 8-50 WPM di dalam penggunaannya secara umum melalui jaringan radio atau media lain.

Kode morse dalam kepramukaan
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.

Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..

Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.

Alfabet dalam kode morse
A • –
B – • • •
C – • – •
D – • •
E •
F • • – •
G – – •
H • • • •
I • •
J • – – –
K – • –
L • – • •
M – –
N – •
O – – –
P • – – •
Q – – • –
R • – •
S • • •
T –
U • • –
V • • • –
W • – –
X – • • –
Y – • – –
Z – – • •
Tanda Baca :

. • – • – • –
, – – • • – –
: – – – • • •
- – • • • • –
/ – • • – •
Angka :

1 • – – – –
2 • • – – –
3 • • • – –
4 • • • • –
5 • • • • •
6 – • • • •
7 – – • • •
8 – – – • •
9 – – – – •
0 – – – – –








Metode penghafalan
Beberapa metode umum digunakan untuk memudahkan penghafalan kode ini, baik visual, auditori dan metode lain yang masih terus berkembang.


Metode Koch
Metode Koch adalah metode pembelajaran pengiriman kode morse dengan sistem gradual. Latihan dengan metode Koch dimulai dengan menggunakan dua huruf yang diulang terus menerus[3] (umumnya E dan T untuk alasan pembiasaan dengan interval). Setelah seseorang menguasai dua huruf ini dan dapat membaca maupun mengirimkannya dengan cepat, maka satu huruf ditambahkan, dan seterusnya hingga seseorang yang mempelajari kode morse dapat menguasai pembacaan maupun pengiriman kode melalui pembiasaan.

Metode substitusi
Metode ini umum digunakan di kepramukaan Indonesia, yaitu dengan membuat padanan kata yang berawal dari alfabet latin, dan setiap O mewakili garis ( - ), dan setiap huruf vokal lain mewakili titik (.)

A : Ano . -
B : Bonaparte - . . .
C : Coba - coba - . – .
D : Dominan - . .
E : E .
F : Feerdonan . . – .
G : Golongan - – .
H : Himalaya . . . .
I : Islam . .
J : Jago loro . – - -
K : Komedo - . -
L : Laporanne . – . .
M : Mono - -
N : Nona - .
O : Omoto - – -
P : Pertolongan . – - .
Q : Qokoreno - – . -
R : Ramone . – .
S : Suara . . .
T : To -
U : U'nesco . . -
V : Versikaro . . . -
W : Winoto . – -
X : Xosendero - . . -
Y : Yonangyoyo - . – -
Z : Zoropapa - – ..




Pengelompokan
Metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -.

Alfabet dengan kode morse yang berkebalikan

Alfabet Morse Alfabet Morse
E . T -
I .. M --
S ... O ---
H .... KH ----
Alfabet Morse Alfabet Morse
K -.- R .-.
X -..- P .--.
Alphabet dengan kode morse yang berlawanan

Alfabet Morse Alfabet Morse
A .- N -.
U ..- D -..
V ...- B -...
Alfabet Morse Alfabet Morse
W .-- G --.
F ..-. L .-..
Y -.-- Q --.-
Tidak memiliki pasangan

Alfabet Morse
C -.-.
J .---
Z --..

Penghafalan dilakukan secara kelompok huruf EISH TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ

E   = .         T   = _           R   = ._.      F   = .._.
I   = ..        M   = _ _         K   = _._      L   = ._..
S   = ...       O   = _ _ _       W   = ._ _     Q   = _ _._
H   = ....      KH  = _ _ _ _     G   = _ _.     Y   = _._ _
A   = ._        N   = _.          C   = _._.      X   = _.._
U   = .._       D   = _..         J   = ._ _ _    P   =._ _.
V   = ..._      B   = _...        Z   = _ _ ..

Cara menaksir Berat








Cara menaksir berat

Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan). Selain menaksir berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada kegiatan menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir suhu, dan lain-lain.

Menaksir mempunyai arti “menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah, ukuran, berat, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sedangkan yang dimaksud berat di sini adalah bobot atau dalam bahasa fisika dikenal sebagai massa. Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas mengira-kira bobot atau massa sebuah benda.

Yang perlu diperhatikan agar mudah dalam melakukan penaksiran berat, seorang pramuka harus mengetahui berat benda-benda yang biasa dikenakan atau dibawa. Seperti berat tubuh, berat tongkat, botol minumal beserta isinya, dan benda-benda lainnya.

Cara Menaksir Berat


Terdapat beberapa metode atau teknik dalam menaksir berat. Cara pertama adalah dengan mengangkatnya secara langsung. Dengan cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus menerus sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau diangkat secara langsung.

Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan tangan kanan benda yang telah diketahui beratnya, semisal batu seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda lain yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan benda lain yang berbeda beratnya. Lakukan berulang kali sehingga kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan benda dengan berat-berat yang berbeda.

Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko kesalahan yang besar. Namun dalam situasi terpaksa dan membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba.

Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan berat benda dengan menggunakan timbangan sederhana. Timbangan ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan peralatan yang tersedia di sekitar kita.

Cara melakukan penaksiran beratnya adalah sebagai berikut :
Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal minuman dalam botol, buku, dll. Benda ini seumpama diibaratkan B1 dengan berat 1 kg
Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini seumpama kita namai B2.
Buatlah timbangan seperti pada gambar di bawah.





Tentukan jarak antara B1 dengan pusat tumpuan timbangan (dalam gambar dinamai J1). Semisal 10 cm.
Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju mundurkan B2) sehingga posisi B1 dan B2 setimbang.
Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam gambar dinamai J2). Semisal 30 cm.
Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan rumus :




















Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg

Cara menaksir lebar





Cara menaksir lebar .

   Menaksir adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar dan untuk hasil ahir harus diberi tanda ( KURANG LEBIH).

Cara Menaksir Lebar Sungai
A.  Cara Pertama :
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga.



Tetapkan check point A di seberang sungai.
Jadikan tempat kita berdiri  sebagai  titik B.
Buat sudut 90° dan bergerak ke C sebanyak  x  langkah  (x adalah jumlah langkah).
Lanjutkan melangkah ke D sebanyak ½  x langkah. (1/2 x langkah adalah jumlah langkah
Dari titik D buat sudut 90° dan bergeraklah mundur sambil mengintai ke point A dan C.
Tempat berdiri, berada di satu garis lurus.  
Berhenti setelah A: C dan E berada di satu garis lurus. (dengan demikian lebar sungai: AB = 2 DE).



B.  Cara Kedua :
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga



Tetapkan check point A.
Jadikan tempat tegak pada point B.
Menghadap ke kiri dengan sudut 90° kemudian berjalan mundur.
Berhentilah apabila telah dapat membuat sudut 45°, jika di proyeksikan ke titik A.
Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C. Dengan demikian maka dalam segitiga ABC diatas, sudut A juga = 45° karena itu sisi AB = BC. Jadi lebar sungai AB = BC.

C.   Cara ketiga :
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ujung topi.



Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang sungai.
Berputarlah ketepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang sama.
Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebut.
Titik tersebut kita anggap C. maka BA = BC = radius.


D.  Cara keempat :
Menaksir Lebar Sungai dengan Permukaan Air yang Tenang/Danau.





Jatuhkan benda berat ke dalam air, misalnya : batu atau sejenisnya
Perhatikan riak air yang berjalan menuju titik C (diseberang).
Perhatikan riak air yang menyentuh titik C yang bersama-sama menyentuh titik B
Ukur jarak antara A dan B.
Jarak A dan B akan sama dengan jarak A dan C yang sekaligus menunjukan lebar sungai.


Cara menaksir tinggi




   Cara Menaksir Tinggi 1

Menaksir merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh Anggota Gerakan Pramuka. Materi menaksir juga tertuang kedalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang. Menaksir tinggi adalah kemampuan kita dalam memperkirakan Tinggi suatu objek. Manfaat yang bisa diambil dari kegiatan menaksir adalah :

Melatih Kemampuan Matematika peserta didik
Memupuk kerjasama sesama anggota Regu/Sangga
Mengajarkan Ketelitian dan Kreatifitas Anggota Pramuka
CARA MENAKSIR

Banyak Cara menaksir Tinggi. pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara menaksir tinggi.

Cara Menaksir Tinggi 1












Berikut ini beberapa cara untuk menentukan / mengincar pohon yang ingin kita taksir.




Lakukan 11 Unit (bisa dengan ukuran Langkah/Meter/Stok) dari titik A ke Titik D pada bidang yang datar.
Letakkan tongkat / stok pada titik D (Dipegang oleh salah satu anggota Pramuka).
Lakukan 1 unit lagi dan diberi nama dengan titik C.
Dari Titik C, seorang anggota Pramuka diminta untuk mengintai ke puncak pohon (B) melalui tongkat yang ditegakkan pada Titik D.
Kemudian Tandai bagian tongkat yang dilalui garis CB. Dan titik pertemuan tersebut diberi nama Titik E.
Rumus untuk mencari Tinggi pohon adalah AB = 8 x DE
Contoh :

Diketahui : DE = 30 cm, maka tinggi pohon adalah 8 x 30 cm = 240 cm / 2,4 m

Senin, 04 April 2016

Kumpulan aba- aba Lomba baris berbaris











Kumpulan aba- aba lomba baris berbaris :


aba- aba adalah suatu perintah yang di ucapakan oleh pemimpin barisan yang kepada pasukannya, dalam Llb diajarkan untuk disiplin, kekompakan dan ketegasan. melihat tujuan yang baik tersebut mari kita dukung bersama untuk memperbaiki bangsa ini melalui pengkaderan pada penerus bangsa.

Berikut Aba- Aba Lomba Baris –Berbaris 

GERAKAN DITEMPAT

  • Berhimpun
  • Berkumpul bersaf
  • Luruskan
  • Hitung   
  • Lencang kanan/kiri
  • setengah lengan lencang kanan/ kiri
  • Penghormatan
  • Istirahat ditempat
  • Periksa kerapian
  • Hadap kanan/kiri
  • balik kanan
  • Hadap serong kanan/ kiri
  • Jalan ditempat



·         GERAKAN BERJALAN

Langkah kedepan/kebelakang             : 2 Langkah kedepan/kebelakan
Langkah biasa kelangkah tegap           : Hadap kanan maju jalan - L. tegap jalan - Tiap-2 banjar 2x belok kanan
Hormat kanan/kiri                               : Hormat kanan - Tiap-2 banjar 2x belok kanan - Hormat kiri
Berhenti kelangkah lari                       : Jalan ditempat, balik kanan henti - Lari maju jalan - Langkah biasa
Langkah lari kelangkah biasa              : Langkah lari - Langkah biasa - jalan ditempat, balik kanan henti
Langkah lari keberhenti                      : Lari maju jalan - henti grak

 DARI BERHENTI KEBERJALAN

Hadap kanan maju jalan                      : Hadap kiri maju jalan
Hadap kiri maju jalan                          : Hadap kanan jalan
Dua kali belok kanan maju jalan         : 2x belok kanan jalan - Jalan ditempat henti grak
Halauan kanan maju jalan                   : Hadap kanan jalan ditempat - Haluan kanan - henti grak
Melintang kanan maju jalan                : Hadap kanan jalan ditempat - melintang kanan - henti grak        
itu adalah aba- aba dalam gerakan Lbb yang sering digunakan dalam perlombaan, semoga bisa menjadi teman belajar yang baik.